Jangan Buruk Sangka Pada Siapapun
Jangan Buruk Sangka Pada Siapapun
Ada Satu cerita, yang didalamnya terdapat penyesalan yang sangat mendalam dan tak dapat menebusnya. Bagaimana ceritanya...?
Pada satu pagi hari seorang bapak pemilik toko di sebuah kota besar membuka tokonya. Pertama kali dilihatnya sesosok tubuh yang sangat kumal dengan rambut gimbal, dekil dan kotor serta bau yang sangat menyengat. Siapa Dia...? Dia adalah makhluk Tuhan yang diberi ujian cacat mental atau sakit jiwa. Dapat kita bayangkan bagaimana perasaan Bapak pemilik toko tersebut. Kontan Dia sangat marah dan langsung memarahinya, mengumpatnya, dan mengusir orang tersebut.
Setiap hari, setiap pagi pemilik toko tersebut seakan naik darahnya sampai ubun-ubun melihat pemandangan tersebut. Terkadang pemilik toko tersebut menendangnya, terkadang memukulnya, terkadang menyiramnya, dan melakukan hal yang sangat kejam terhadap orang gila tersebut. Pemilik toko tersebut tidak pernah berbuat dan berlaku simpati dan merasa kasihan apalagi memberinya makan.
Walaupun pemilik toko tersebut tidak pernah memberinya makan dan kasih sayang, tapi allah tidaklah buta. Allah mengutus orang lain yang tidak lain adalah anak pemilik toko tersebut untuk memberinya makan dan memanggilnya untuk berbagi dan memberinya rasa belas kasihan pada orang yang sakit jiwa tersebut. Anak pemilik toko tersebut selalu memberi makan pada sisakit tanpa sepengatahuan ayahnya.
Walaupun setiap pagi dan hari orang yang sakit jiwa tersebut disakiti, dimarahi, diusir oleh pemilik toko tersebut. Tapi Dia tidak kesal dan marah apalagi dendam pada pemilik toko tersebut. Setiap malam Dia tetap tidur di depan toko tersebut. Memang setiap kali dia dimarahi dan diusir Dia pergi tapi tatkala malam tiba Dia dengan setia kembali ke depan toko tersebut dan tidur di depan toko tersebut.
Pada suatu malam, ada orang yang tidak punya sopan santun, orang tersebut bermaksud akan mengencingi toko tersebut, dengan cepat Dia mengusirnya dan memarahinya untuk tidak kencing di depan toko tersebut.
Suatu malam yang lain juga ada beberapa anak muda yang bermain dan membuat kekotoran di depan toko tersebut, maka dengan sabar Dia memumngut sampah-sampah yang mengotori depan toko tersebut.
Sampai pada suatu malam, datanglah beberapa orang pencuri yang berusaha mencongkel dan membuka toko tersebut, maka Dia juga tidak tinggal diam, Dia langsung berusaha mengusir pencuri tersebut, tapi pencuri tersebut tidak mau dan melawan orang gila tersebut. Sehingga terjadilah perkelahian yang tidak seimbang, karena pencuri tersebut berjumlah tiga orang. Orang gila tersebut bergelut sekuat tenaga tanpa mempedulikan keselamatannya, tujuannya adalah agar toko tyersebut selamat dan tidak kemalingan. Sampai pada akhirnya sekelompok pencuri tersebut terdesak dan sangat marah sehingga salah satu pencuri tersebut menghunus sebuah pisau belati dan jlebbbbbbbbbb....... pada perut orang gila tersebut..
Dapat Anda bayangkan apa yang terjadi....Maka tersungkurlah orang gila tersebut bersimbah darah demi memperjuangkan keselamatan barang orang lain, dan pada akhirnya dia meninggal dunia dengan pengornbanan yang luar biasa.
Maka pada pagi harinya pemilik toko tersebut membuka tokonya, Dia tidak melihat sosok tubuh yang dekil, kumal, dan bau lagi. Pemilik toko tersebut sangat senang karena tidak ada lagi pemandangan yang buruk di depan tokonya.
Satu hari, dua hari,Tiga hari pemilik toko yersebut mulai berpikir kemanakah orang gila tersebut, apakah mungkin Dia pergi begitu saja, apakah mungkin Dia menghilang begitu saja, Pemilik toko tersebut bertanya-tanya pada tetangga tokonya, Merekapun tidak ada yang tahu. hari demi hari pemilik toko tersebut berpikir dan sampailah ingatannya pada sisi tv yang Dia pasang di langit-langit atap depan tokonya.
Si pemilik toko tersebut membuka memori pada sisi tv nya, Dia memutar ulang, kejadian-kejadian yang terekam pada sisi tv nya, sehingga Dia melihat semua perbuatannya, kejahatannya, kekejamannya pada si Gila, Dia juga melihat semua yang dilakukan si Gila bila malam hari, (saat pemilik toko tertidur), sampai pada kejadian terakhir yang terjadi pada si Gila, saat melawan para pencuri dengan gagah dan berani tanpa mempedulikan keselamatannya hingga Dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Saat itulah si Pemilik toko baru menyadari perbuatannya, kesalahannya, dan kekeliruannya. Dia menyesali perbuatanyang dilakukannya pada si Gila, Dia ingin memperbaikinya, Dia ingin berterimakasih, Dia juga ingin membalas kebaikan si Gila. Tapi semua itu hanyalah penyesalan yang tiada berakhir. Semuanya telah terlambat.
Setidaknya kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita tersebut.
Buruk sangka dalam istilah Al Quran dikenal dengan “Su’udhan” dan sebaliknya, istilah untuk baik sangka adalah “husnudhan”. Keduanya merupakan prasangka terhadap sesuatu atau seseorang. Su'udhan akan membuat kita sakit hati, tidak tenang, gelisah, iri, dengki, sedangkan husnudhan akan membuat kita tenang, damai, tenteram, tetap tawakkal, dan sabar.
1. Bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari luarnya saja, wujudnya saja atau fisiknya saja.
2. Bahwa kita tidak boleh berburuk sangka pada siapapun, karena kita tidak tahu hati seseorang. Waspada dan hati-hati itu satu keharusan tapi berburuk sangka adalah hal yang tidak boleh.
3. Bila hatimu ingin damai maka jauhkanlah rasa berburuk sangka pada siapapun.
4. Apabila kamu ingin hidup bahagia maka buanglah rasa berburuk sangka pada siapapun.
5. Bila Kamu ingin hidup tenang Maka Maka Jagalah Pikiranmu Dari Menganalisa, mengevaluasi Hidup Orang Lain Hanya Dengan Sudut Pandangmu Saja.
6. Berburuk Sangka Hanya Akan Membuatmu Menderita di dunia dan Kelak Dihadapan Allah (akherat), Maka Hati-Hatilah Menjaga Hati Dan Pikaranmu, serta perkataanmu.
7. Berburuk sangka adalah satu jenis penyakit hati yang akan membuatmu sengsara dunia dan akherat.
Allah Swt berfirman,
Ada Satu cerita, yang didalamnya terdapat penyesalan yang sangat mendalam dan tak dapat menebusnya. Bagaimana ceritanya...?
Setiap hari, setiap pagi pemilik toko tersebut seakan naik darahnya sampai ubun-ubun melihat pemandangan tersebut. Terkadang pemilik toko tersebut menendangnya, terkadang memukulnya, terkadang menyiramnya, dan melakukan hal yang sangat kejam terhadap orang gila tersebut. Pemilik toko tersebut tidak pernah berbuat dan berlaku simpati dan merasa kasihan apalagi memberinya makan.
Walaupun pemilik toko tersebut tidak pernah memberinya makan dan kasih sayang, tapi allah tidaklah buta. Allah mengutus orang lain yang tidak lain adalah anak pemilik toko tersebut untuk memberinya makan dan memanggilnya untuk berbagi dan memberinya rasa belas kasihan pada orang yang sakit jiwa tersebut. Anak pemilik toko tersebut selalu memberi makan pada sisakit tanpa sepengatahuan ayahnya.
Walaupun setiap pagi dan hari orang yang sakit jiwa tersebut disakiti, dimarahi, diusir oleh pemilik toko tersebut. Tapi Dia tidak kesal dan marah apalagi dendam pada pemilik toko tersebut. Setiap malam Dia tetap tidur di depan toko tersebut. Memang setiap kali dia dimarahi dan diusir Dia pergi tapi tatkala malam tiba Dia dengan setia kembali ke depan toko tersebut dan tidur di depan toko tersebut.
Pada suatu malam, ada orang yang tidak punya sopan santun, orang tersebut bermaksud akan mengencingi toko tersebut, dengan cepat Dia mengusirnya dan memarahinya untuk tidak kencing di depan toko tersebut.
Suatu malam yang lain juga ada beberapa anak muda yang bermain dan membuat kekotoran di depan toko tersebut, maka dengan sabar Dia memumngut sampah-sampah yang mengotori depan toko tersebut.
Sampai pada suatu malam, datanglah beberapa orang pencuri yang berusaha mencongkel dan membuka toko tersebut, maka Dia juga tidak tinggal diam, Dia langsung berusaha mengusir pencuri tersebut, tapi pencuri tersebut tidak mau dan melawan orang gila tersebut. Sehingga terjadilah perkelahian yang tidak seimbang, karena pencuri tersebut berjumlah tiga orang. Orang gila tersebut bergelut sekuat tenaga tanpa mempedulikan keselamatannya, tujuannya adalah agar toko tyersebut selamat dan tidak kemalingan. Sampai pada akhirnya sekelompok pencuri tersebut terdesak dan sangat marah sehingga salah satu pencuri tersebut menghunus sebuah pisau belati dan jlebbbbbbbbbb....... pada perut orang gila tersebut..
Dapat Anda bayangkan apa yang terjadi....Maka tersungkurlah orang gila tersebut bersimbah darah demi memperjuangkan keselamatan barang orang lain, dan pada akhirnya dia meninggal dunia dengan pengornbanan yang luar biasa.
Maka pada pagi harinya pemilik toko tersebut membuka tokonya, Dia tidak melihat sosok tubuh yang dekil, kumal, dan bau lagi. Pemilik toko tersebut sangat senang karena tidak ada lagi pemandangan yang buruk di depan tokonya.
Satu hari, dua hari,Tiga hari pemilik toko yersebut mulai berpikir kemanakah orang gila tersebut, apakah mungkin Dia pergi begitu saja, apakah mungkin Dia menghilang begitu saja, Pemilik toko tersebut bertanya-tanya pada tetangga tokonya, Merekapun tidak ada yang tahu. hari demi hari pemilik toko tersebut berpikir dan sampailah ingatannya pada sisi tv yang Dia pasang di langit-langit atap depan tokonya.
Si pemilik toko tersebut membuka memori pada sisi tv nya, Dia memutar ulang, kejadian-kejadian yang terekam pada sisi tv nya, sehingga Dia melihat semua perbuatannya, kejahatannya, kekejamannya pada si Gila, Dia juga melihat semua yang dilakukan si Gila bila malam hari, (saat pemilik toko tertidur), sampai pada kejadian terakhir yang terjadi pada si Gila, saat melawan para pencuri dengan gagah dan berani tanpa mempedulikan keselamatannya hingga Dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Saat itulah si Pemilik toko baru menyadari perbuatannya, kesalahannya, dan kekeliruannya. Dia menyesali perbuatanyang dilakukannya pada si Gila, Dia ingin memperbaikinya, Dia ingin berterimakasih, Dia juga ingin membalas kebaikan si Gila. Tapi semua itu hanyalah penyesalan yang tiada berakhir. Semuanya telah terlambat.
Setidaknya kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari cerita tersebut.
Buruk sangka dalam istilah Al Quran dikenal dengan “Su’udhan” dan sebaliknya, istilah untuk baik sangka adalah “husnudhan”. Keduanya merupakan prasangka terhadap sesuatu atau seseorang. Su'udhan akan membuat kita sakit hati, tidak tenang, gelisah, iri, dengki, sedangkan husnudhan akan membuat kita tenang, damai, tenteram, tetap tawakkal, dan sabar.
1. Bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari luarnya saja, wujudnya saja atau fisiknya saja.
2. Bahwa kita tidak boleh berburuk sangka pada siapapun, karena kita tidak tahu hati seseorang. Waspada dan hati-hati itu satu keharusan tapi berburuk sangka adalah hal yang tidak boleh.
3. Bila hatimu ingin damai maka jauhkanlah rasa berburuk sangka pada siapapun.
4. Apabila kamu ingin hidup bahagia maka buanglah rasa berburuk sangka pada siapapun.
5. Bila Kamu ingin hidup tenang Maka Maka Jagalah Pikiranmu Dari Menganalisa, mengevaluasi Hidup Orang Lain Hanya Dengan Sudut Pandangmu Saja.
6. Berburuk Sangka Hanya Akan Membuatmu Menderita di dunia dan Kelak Dihadapan Allah (akherat), Maka Hati-Hatilah Menjaga Hati Dan Pikaranmu, serta perkataanmu.
7. Berburuk sangka adalah satu jenis penyakit hati yang akan membuatmu sengsara dunia dan akherat.
Allah Swt berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurât [49]: 12). Sumber https://www.anekapendidikan.com/
0 Response to "Jangan Buruk Sangka Pada Siapapun"
Post a Comment