“Yes Smoking?” 8 Langkah Mencegah Budaya Merokok Sejak Dini -Bukan.Info
No Smoking, sepertinya kata itu sudah tidak dipedulikan lagi oleh sebagian orang. Sepertinya mereka itu nggak punya malu. Sudah tau iklan di rokok melarang mereka merokok, mereka tetap saja merokok sepanjang hari tiada henti. Apa mereka nggak bisa baca ya, sepertinya tidak.
Lebih parah lagi, kalau di suatu tempat ada sebuah larangan merokok, tapi malah asik merokok dengan santainya. Mereka tidak peduli kalau di depannya ada orang yang terkena asama, ibu hamil, anak-anak di masa pertumbuhan yang sangat beresiko terkena penyakit dengan cepat. Eronis, namun sudah biasa. Sudah tahu merugikan orang, tapi malah dilanggar. Apa No Smoking harus diganti Yes Smoking aja yaa. Mereka kan suka membolak-balikan fakta. Biar bisa mencegah budaya merokok. “Yes Smoking?” 8 Langkah Mencegah Budaya Merokok Sejak Dini
1. Tanamkan Hidup Sehat Sejak Dini
Anak-anak adalah jiwa peniru. Kalau melihat apa yang menurutnya menarik, biasanya mereka akan menirunya dengan cepat. Masih ingat teman, mungkin dari salah satu kalian pernah mengalami hal ini. Mengulung kertas untuk dijadikan rokok-rokokan. Hal tersebut mungkin biasanya, namun dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Setelah mereka meniru dengan rokok-rokokan, lama kelamaan mereka akan merokok beberan. Itulah resikonya kalau orang tua tidak peduli tehadap anaknya.
Orang tua adalah guru pertama, mereka harus bisa menjadi suri tauladan yang baik. Orang tua dapat menjelaskan dengan menarik untuk menanamkan hidup sehat bagi anak-anaknya. Hal tersebut akan lebih melekat jiwa anak apabila diajarkan sewaktu kecil, sehingga akan melekat di memori anak. Orang tua seharusnya bisa menjadi “role model “ bagi anak-anaknya, harus juga memberikan contoh yang baik. Seharusnya orang tua juga menyadari bahwa ia harus berhenti merokok untuk menyelamatkan generasi bangsa yang sehat.
2. Pemahaman Bahwa Rokok Adalah Racun yang Mematikan
Memberikan suatu pemahaman apa saja racun disekeliling kita. Seperti apabila anak menghirup asap rokok di kendaraan umum. Maka orang tua harus menjelaskan bahwa itu adalah racun yang akan berbahaya bagi tubuh kita. Mengajarkan bahwa zat-zat bahaya sangat banyak di lingkungan kita yang secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi kesehatan hidup. Maka bila suatu saat mereka, disodorkan rokok oleh teman-temannya sebayanya mereka akan menolak untuk menggunakan rokok. Ketika mereka beranjak dewasa ia juga paham kalau merokok itu dapat menyebabkan kematian pada diri sendiri dan orang lain.
3. Tutor Sebaya dan Mengikuti Penyuluhan, Sebagai Tempat Mencari Solusi yang Tepat
Teman, sahabat, dan orang di sekitar kita, masih sebenarnya peduli terhadap kita. Sebaiknya kita mencari sebuah komunitas, teman, sahabat yang sekiranya berdampak baik akan kehidupan kita. Apabila kita memiliki masalah bukannya menjerumuskan. Namun dapat menyemangati ke arah kebaikan. Sekarang ini banyak komunitas juga yang mendukung gerakan anti merokok, narkoba dan lain sebagainya. Sekarang sering diadakan penyuluhan atau seminar anti rokok yang bisa kita ikuti, disana akan memberikan informasi yang akurat akan bahaya merokok. Merokok itu dapat mengakibatkan penyakit jantung, kemandulan, kanker paru-paru dan lain-lain. Disana kita akan diperlihatkan contoh-contoh nyata orang-orang sudah pernah mengalaminya
4. Berkerjasama dengan Sekolah ataupun Universitas
Bekerjasama dengan sekolah ataupun universitas tempat anak belajar dan menuntut ilmu merupakan hal yang tepat untuk mencegahan merokok sedini mungkin. Pengawasan pihak tersebut sangalah berpengaruh, pihak sekolah dan universitas seharusnya tidak membolehkan siswa dan mahasiswanya merokok. Namun bukan hal itu saja, ada hal yang lebih pokok yaitu memberi pengarahan bahaya akan merokok. Sekolah sebaiknya merancang sebuah program penanggulangan merokok . Seperti mengadakan penyuluhan, atau kegiatan yang menarik untuk penaggulangan tersebut.
5. Merperhatikan Teman-Teman Lingkungan Anak Bergaul
Lingkungan sangatlah penting dalam pembentukan karakter anak sejak dini. Kalau lingkungan anak baik, maka anak akan berperilaku baik. Begitu sebaliknya, apabila lingkungan anak tidak sehat, maka sebagian anak akan berperilaku tidak baik. Dimana lingkungan anak banyak yang merokok, anak-anak yang berjiwa lemah akan mudah terpengaruh. Karena godaan itu sangatlah berat mengoncang jiwanya, mereka biasanya dipaksa untuk merokok. Apabila tidak mau terkadang dibilang tidak gaul, nggak jagoan, dll. Sebagai orang tua seharusnya tanggap dengan kondisi tersebut, sehingga orang tua harus memantau lingkungan anaknya bergaul, dengan siapa, apa lingkungan tersebut mendukung anak ke arah kebaikan atau tidak dan sebagainya. Orang tua harus sadar akan perubahan anaknya sejak kecil. Perubahan anak ketika remaja dan dewasa sangat berbeda dengan anak anak, mereka biasanya sudah mencapai level pencandu rokok. Tentu penangganan tersebut sudah lebih fokus, untuk menghentikannya.
Pencegahan tersebut biasanya dengan cara mencegah perkumpulan-perkumpulan tidak sehat. Seperti main kartu, catur yang biasanya larut malam. Hal tersebut menjadikan tempat, yang sering kali menjerumuskan anak pada pergaulan yang tidak sehat, seperti merokok, kalau sudah ekstrim lagi dapat dijadikan tempat kumpulan pecandu minuman keras ataupun narkoba. Selain itujuga menjalin hubungan yang baik dengan tetangga yang memiliki anak seusia anak kita, sehingga pemantauan akan semakin ketat. Sehingga budaya merokok dapat dicegah, dan budaya yang lebih memprihatinkan seperti minuman keras pun dapat dicegah.
7. Menjalin Hubungan yang Baik Antara Orang Tua dan Anak
Kedekatan lahir dan batin membuat anak menjadi nyaman dan aman. Hal itu menjadi sebuah pondasi yang kuat untuk menyelamatkan generasi muda yang hebat. Apabila kondisi tidak sehat terjalin antara orang tua yang anak maka dapat berpengaruh terhadap perkembangan psikologi anak. Anak yang tinggal dengan orang tua yang keras, otoriter, suka terjadi pertengkaran rumah tangan, ribut setiap hari, ataupun kurang kasih sayang orang tua, maka akan mempengaruhi jiwa dan psikologi anak. Anak akan mudah galau dan frustasi dengan keadaan tersebut, sehingga anka ingin mencari lingkungan yang membuat mereka nyaman, dipedulikan, diperhatikan, dll. Apabila anak salah memilih pergaulan. Merokok ataupun minuman keras akan sangat dengan dengan mereka.
8. Peranan Pemerintah, Sangatlah Penting Dalam Pembentukan Karekter Bangsa
Pemerintah sebaiknya tanggap dengan masalah ini, bukan hanya cuma ingin untungnya saja. Tapi pedulikan juga dong masa depan bangsa. Memang dapat pajak yang tinggi, tapi kesehatan lebih penting. Apabila masyarakat sehat, dapat menjadikan harapan untuk sehat tinggi. Apabila sehat, seseorang akan memiliki produktivitas yang tinggi pula. Seseorang bisa berkreativitas, berkarya dan berpikiran luas sehingga kemajuan bangsa ada di depan mata. Pemerintah juga nggak cuma membuat peraturan, tanpa ada kebijakan lebih lanjut. Tulisan tak ada guna, tanpa ada realita.
Dengan berbagai langkah pencegahan tersebut semoga daat menurunkan budaya merokok di Indonesia. Sehingga Indonesia menjadi negara yang maju dan bermatabat. “Yes Smoking?” 8 LangkahMencegah Budaya Merokok Sejak Dini. Yuk lihat juga 5 nilai plus yang Wajib Dimiliki Pustakawan agar Tidak Dipandang Sebelah Mata.
0 Response to "“Yes Smoking?” 8 Langkah Mencegah Budaya Merokok Sejak Dini -Bukan.Info"
Post a Comment