16 Nasihat Luqman Al-Hakim Kunci Kebahagiaan Dunia Akherat

16 Nasihat Luqman Al-Hakim Kunci Kebahagiaan Dunia Akherat
Luqman Al-Hakim nama lengkapnya adalah Luqman bin Unaqa bin Sadun (bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir). Perbedaan pendapat tentang siapa Luqman Al-Hakim sangat beragam, ada yang mengatakan bahwa Lukman -Al Hakim adalah seorang hakim (Qadh) dizaman Nabi Daud AS, ada yang mengatakan Dia seorang tukang kayu dari Negeri Habsy, dan lain sebagainya. Menurut pendapat penulis perbedaan pendapat tentang siapa Luqman Al-Hakim, itu wajar saja karena dalam Al-Qur'an memang tidak dituliskan asal usulnya. Tetapi semua ulama sepakat bahwa beliau adalah seorang hamba Allah yang shaleh yanng dikaruniai faslul Khitab dan hikmah.
Hakim nama lengkapnya adalah Luqman bin Unaqa bin Sadun  16 Nasihat Luqman Al-Hakim Kunci Kebahagiaan Dunia Akherat
Beliau adalah seorang hamba Allah yang mempunyai pandangan luas, cemerlang, cerdas dan mempunyai banyak ilmu pengetahuan. Ucapan beliau adalah dzikir, diamnya adalah berfikir, dan semua perkataannya adalah penuh dengan faedah dan hikmah. Dikarenakan setiap ucapan, tingkah laku, gerak geriknya itulah, maka beliau dikenal dengan nama Luqman Al-Hakim ( Luqman Si Ahli Hikmah). Oleh sebab itu Allah mengabadikan perkataan, nasihat beliau dalam Al Qur'an agar nasihat beliau dapat dilihat dan dipelajari oleh seluruh umat manusia yang hidup sesudahnya.

Arti Hihmah
Hikmah secara bahasa berarti manfaat, kebijaksanaan, kearifan, kekuatan ghaib, ucapan yang menepati kebenaran, menguraikan perkara dengan tepat dan benar, keadilan, ilmu pengetahuan dan penyantun.
Hikmah secara istilah, menurut Prof.Dr. Hamka adalah, kesan yang tertinggal di dalam jiwa manusia dalam melihat pergantianantara suka dan duka, melihat kebahagiaan yang dicapai setelah perjuangan melawan hawa nafsu.
Hikmah menurut Imam Ar-Razi adalah kesesuaian antara perbuatan dengan pengetahuan.

Dari beberapa pengertian hikmah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hikmah artinya setetes ilmu Allah yang diberikan pada hamba-Nya (manusia) yang dikehendaki, sehingga manusia tersebut tidak akan berkata, berbuat, melainkan selalu berada dijalan Allah dan selalu berada di jalan kebaikan dan kebenaran yang diridhoi Allah Subhanahu wata'ala. Sehingga para ahli hikmah melihat puncak dari seluruh hikmah adalah takwa (takut) kepada Allah swt.

Keistimewaan Luqman Al-Hakim 
Keistimewaan Luqman Al-Hakim dalam kitab Washaya Luqman Al Hakim (Dr. Fathullah Al-Hafnawi) adalah sebagai berikut:

1. Luqman Al-Hakim selalu menundukan pandangannya, bukan berarti Beliau tidak melihat apa yang ada disekitarnya tapi Dia selalu menundukan pandangannya dari semua yang berbau maksiat dan dosa.

2. Luqman Al-Hakim selalu memelihara lidahnya, Beliau tidak pernah berkata yang tidak baik dan benar, pepatah mengatakan "Berkatalah yang baik atau lebih baik diam", daripada berkata yang tidak berguna dan dosa lebih baik diam.

3. Luqman Al-Hakim selalu menjaga makanannya, Beliau tidak pernah makan makanan yang haram, yang bukan haknya.

4. Luqman Al-Hakim selalu menjaga kemaluannya, Beliau tidak pernah melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama dan Allah swt.

5. Luqman Al-Hakim selalu berkata benar tidak pernah berdusta, berbohong.

6. Luqman Al-Hakim selalu menepati janji dan tidak pernah mengingkari janji.

7. Luqman Al-Hakim selalu memuliakan tamunya.

8. Luqman Al-Hakim selalu peduli terhadap orang lain, tetangganya.

9. Luqman Al-Hakim selalu meninggalkan perkara perkara yang tidak penting dan tidak berguna serta sia sia.

Nasihat-Nasihat Luqman Al-Hakim
Nasihat-nasihat Luqman Al-Hakim yang ditujukan pada anak-anaknya agar berjalan di jagat raya ini dengan selamat dan memperoleh ridha Allah swt di dunia dan akherat. Beliau bercita-cita agar anak-anaknya memiliki akhlak yang mulia. Beliau senantiasa berpesan dan membimbing anak-anaknya, Beliau memberi hikmah dan pelajaran, ilmu pengetahuan untuk menerangi jalan hidupnya serta membimbingnya, mendidiknya di jalan yang benar dan lurus.
Diantara nasihat-nasihatnya yaitu:

1. Larangan berbuat syirik (menyekutukan Allah swt) dan mengajak mereka untuk bertauhid. Q.S Lukman ayat 13:
Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Lukman: 13).

Sebab bertauhid merupakan pesan terpenting dan tujuan utama diutusnya para Nabi dan Rosul Allah swt dari Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad saw. Beliau menerangkan bahwa menyekutukan Allah merupakan kedzaliman yang paling besar dan tidak akan diampuni oleh Allah swt.

2. Berbakti kepada kedua orang tua
Kedua orang tua mempunyai kedudukan yang tinggi disisi Allah swt. Q.S. Lukman ayat 14:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS. Lukman: 14).

Dijelaskan dalam Al Qur'an "jika orang tua memaksa anaknya untuk berbuat kesyirikan, disamping ia wajib menolaknya secara halus, ia juga harus tetap berbakti kepada kedua orang tuanya itu (Q.S Lukman ayat 15).

3. Menyadari adanya pengawasan Allah swt. 
Q.S.Lukman ayat 16:

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

4. Rajin mendirikan shalat
Q.S.Surat Lukman ayat 17:
بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧)
Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting

Selalu mendirikan salat dengan sebaik-baiknya, sehingga diridhai Allah. Jika salat yang dikerjakan itu diridhoi Allah, perbuatan keji dan perbuatan mungkar dapat dicegah, jiwa menjadi bersih, tidak ada kekhawatiran terhadap diri orang itu, dan mereka tidak akan bersedih hati jika ditimpa cobaan, dan merasa dirinya semakin dekat dengan tuhan.

5. Melakukan kebaikan (al-amru bil ma'ruf)
Beliau memegang erat tangan anak-anaknya lalu mengajaknya untuk berbuat kebaikan dan kebenaran.

6. Mencegah kemungkaran 
Seperti dalam Q.S. Lukman ayat 17, Beliau berkata kepada anak-anaknya, bahwa apabila melihat tindakan mungkar di hadapannya atau sekitarnya (lingkungan) dan keluarganya, tetapi ia tidak mencegahnya, mereka itu  adalah manusia yang sakit jiwa dan lemah imannya, tidak memiliki kepribadian dan tidak memiliki kewibawaan. Dia adalah manusia yang penakut, dan tidak layak hidup. Dia hudup tak ubahnya seperti hewan ternak yang ditarik kesana kemari dan tidak tahu harga dirinya. Orang yang tidak mau berbicara kebenaran adalah seperti syetan bisu. Lukman Al-Hakim menjauhkan dari anak-anaknya dari menjadi anak-anak yang rendah derajatnya dan tidak memiliki kepribadian, kemandirian, pendirian dan kepedulian.

7. Bersabar menghadapi cobaan
Seperti dalam Q.S. Lukman ayat 17 memerintahkan  kita untuk bersabar menghadapi cobaan. Selalu bersabar dan tabah terhadap segala macam cobaan yang menimpa, akibat dari mengajak manusia berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang mungkar, baik cobaan itu dalam bentuk kesenanagan dan kemegahan, maupun dalam bentuk kesengsaraan dan penderitaan.

8. Jangan bersikap sombong
Q.S. Lukman ayat 18-19:

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ ١٨
Ayat 18. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

وَاقْصِدْ فِيْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ‌ۗ اِنَّ اَنْكَرَ الْاَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ ؑ١٩
Ayat 19. Dan sederhanalah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Pesan Luqman Al-Hakim kepada anaknya, yaitu agar anaknya berbudi pekerti yang baik. Jangan sekali-kali bersifat angkuh dan sombong, membanggakan diri dan memandang rendah orang lain.

Tanda- tanda orang yang bersifat angkuh dan sombong

a. Bila berjalan dan bertemu orang lain, ia memalingkan mukanya, tidak mau menegur atau memeperlihatkan sikap ramah.

b. Berjalan dengan sikap angkuh, seakan-akan ia yang berkuasa dan yang paling terhormat.

c. Meremehkan orang lain

d. Menghina orang lain

9. Jangan bergaul dengan orang yang hasad, dengki dan sombong

10. Hiduplah bersama orang lain dan untuk orang lain

11. Dengar dan telitilah apabila orang lain sedang berbicara

12. Tunjukan wajah yang manis dan menyenangkan, riang pada semua orang

13. Bersikap lemah lembut, sopan santun, dan tersenyumlah niscaya orang lain akan mencintaimu

14. Jika kamu menrendahkan diri niscaya mereka akan memuliakanmu

15. Ketahuilah bahwa orang yang sombong itu seperti orang yang berdiri di puncak kunung yang tinggi, jika ia melihat orang yang dibawah maka akan terlihat sangat kecil. Sedangkan dia sendiri nampak kecil dimata orang lain, Na'udzubillah.

16. Jagalah lidah dan hatimu agar selalu baik.
Lidah lebih tajam dari sebilah pisau, kenapa? karena ucapan seseorang bisa menyakitkan orang lain dan rasa sakitnya bisa sampai mati. Maka berhati-hatilah dengan perkataan dan ucapanmu karena ucapan yang keluar tidak mungkin bisa ditarik lagi. Karena perkataan dan ucapan bisa menyebabkan perpecahan, pertengkaran, permusuhan, berhati-hatilah dengan perkataan dan ucapan.

Hati yang suci adalah hati yang selamat. Hati yang selamat yaitu hati yang terbebas dari kejelekan syahwat/hawa nafsu dan keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah subhanahu wata’ala. Hati yang tulus dan ikhlas itulah sumber ketenangan jiwa. Sesuatu yang paling mulia pada jiwa manusia adalah hatinya. Hati mempunyai peran yang sangat penting terhadap seluruh anggota badan, ibarat raja terhadap para prajuritnya. Semua bekerja atas dasar perintahnya dan tunduk kepadanya. Jika hati seseorang baik maka akan baik pula seluruh tubuhnya, namun jika hati seseorang jelek maka akan jadi jelek pulalah seluruh tubuhnya. Sebagaimana sabda Rasulullah shalalahu ‘alahi wasallam (artinya) “ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging. Bila baik maka seluruh tubuh pun baik, dan apabila rusak maka seluruh tubuh pun rusak. Ketahuilah, itu adalah hati.” (HR. Bukhori: 52, Muslim: 1599)

Demikianlah beberapa nasihat yang disampaikan Lukman Al-Hakim pada anak-anaknya yang diabadikan dalam kalam Allah swt Al Qur'an. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari dalamnya serta mengamalkan ilmu yang telah kita punyai sehingga kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Sumber https://www.anekapendidikan.com/

0 Response to "16 Nasihat Luqman Al-Hakim Kunci Kebahagiaan Dunia Akherat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel