Jasmerah! Detik Detik Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Jasmerah! Detik Detik Peristiwa  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Jasmerah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) itulah pesan Bung Karno. Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Dengan mengingat sejarah, kita akan menjadi manusia yang bisa menghargai sesuatu, menghargai orang lain.  Semua yang kita nikmati saat ini adalah hasil dari perjuangan para pejuang bangsa Indonesia yang dengan gagah berani dan rela berkorban, sehingga Indonesia mendapatkan kemerdekaan. Karenanya kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diri-sendiri, orang lain, nusa, bangsa dan agama, sehingga negara ini akan menjadi negara yang adil makmur, sejahtera dan sentosa.

A. Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Pada awal tahun 1945 kedudukan Jepang di medan perang makin terdesak oleh Sekutu. Jepang makin giat mendekati dan merayu bangsa Indonesia, supaya bangsa Indonesia mau membantunya. Setelah Jepang terdesak Sekutu pada bulan September 1944, Jepang memberikan janji kemerdekaan pada Indonesia. Agar lebih menyakinkan janji tersebut, lagu Indonesia Raya diakui sebagai lagu kebangsaan dan bendera Merah Putih boleh dikibarkan di samping bendera Jepang.
 Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang benar Jasmerah! Detik Detik Peristiwa  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Langkah pertama yang dilakukan Jepang adalah membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945.
Ketua BPUPKI yaitu Dokter Rajiman Wedyodiningrat.
Dalam sidang BPUPKI yang pertama tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945 berhasil menyusun konsep rumusan Pancasila,

Sidang BPUPKI yang kedua tanggal 10-16 Juli 1945 berhasil merumuskan Rancangan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Ir. Soekarno sebagai ketua dan sebagai wakil ketuanya ialah Drs. Mohammad Hatta

Selanjutnya, Ir. Soekarno dan Moh. Hatta membentuk panitia kecil (Panitia Sembilan) yang menyusun asas dan tujuan Indonesia merdeka yang tercantum di dalam Piagam Jakarta (The Jakarta Charter) .

Bom atom di Hirosima, pada tanggal 6 Agustus 1945 dan
Nagasaki pada 9 Agustus 1945 juga dijatuhi Bom Atom. Negeri Jepang menjadi hancur berantakan.
Berita tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 didengar oleh para pejuang Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta didesak agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta untuk
dibawa ke Rengasdenglok. Sore harinya, Soekarno Hatta diantar kembali ke Jakarta. Malam harinya,
Soekarno-Hatta mengumpulkan para anggota PPKI dan para pemimpin pemuda. Mereka diajak bermusyawarah untuk mewujudkan proklamasi kemerdekaan.

Sebagai tempat musyawarah, Mr. Ahmad Subarjo memilih rumah Laksamana Muda Maeda, di Jalan Imam Bonjol No. 1, Jakarta.
Ia adalah sahabatnya yang menjabat Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jepang. Sekarang rumah ini menjadi gedung Museum Proklamasi.

Dini hari tanggal 17 Agustus 1945, naskah proklamasi selesai disusun. Semua yang hadir sepakat menyetujui isi konsep naskah tersebut. Angka tahun pada konsep ini ditulis dengan tahun Jepang '05, singkatan dari tahun 2605. Tahun Jepang 2605 sama dengan tahun Masehi 1945.

Pemuda Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi kemerdekaan ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Konsep naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah itulah yang kemudian menjadi naskah proklamasi kemerdekaan yang autentik.
Pada saat musyawarah malam itu juga diputuskan bahwa proklamasi akan
Naskah Proklamasi dibacakan pada saat itu juga pukul 10.00. Pembacaan di kediaman Ir. Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi) No. 56, Jakarta Tempat kediaman Ir. Soekarno

Bendera pusaka merah putih dijahit oleh Ibu Fatmawati yang sekarang disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional (Monas) bersamaan dengan naskah teks proklamasi.

Pengibar bendera merah putih pada upacara tersebut adalah Latief Hendraningrat dan S.Suhud. 
Pengibaran bendera diiringi lagu kebangsaan Indonesia "Indonesia Raya " ciptaan WR. Supratman.

Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, setelah menyampaikan pidato pengantar singkat, dengan didampingi Drs. Mohammad Hatta, Ir. Soekarno mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Adapun bunyi Proklamasi tersebut sebagai berikut.

P R O K L A M A S I
 Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
 Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
 dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
 Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
 Atas nama bangsa Indonesia.
 Soekarno/Hatta.

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.                                                          
                                                              Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 1945
                                                                Atas nama bangsa Indonesia                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

                                                                         Soekarno/Hatta.

B. Pembentukan Alat Kemerdekaan NKRI
Pada tanggal 18 Agustus 1945 diselenggarakan sidang PPKI yang pertama, yang menghasilkan keputusan sebagai berikut.
1. Mengesahkan dan menetapkan RUUD (yang dibuat dalam sidang II BPUPKI) menjadi UUD negara RI (dikenal dengan UUD 1945).
2. Memilih Ir. Soekarno dan Moh. Hatta menjadi presiden dan wakil presiden.
3. Dalam masa peralihan, tugas presiden dibantu oleh KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat).

Tanggal 19 Agustus 1945 sidang kedua PPKI menghasilkan keputusan sebagai berikut.
1. Menetapkan 12 kementerian atau departemen, yang terdiri dari Menteri
Dalam Negeri, Menteri Luar Negeri, Menteri Kehakiman, Menteri
Keuangan, Menteri Kemakmuran, Menteri Kesehatan, Menteri Sosial,
Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, Menteri Pekerjaan Umum,
Menteri Perhubungan, dan Menteri Pengajaran.

2. Membagi wilayah Indonesia menjadi delapan provinsi, yaitu Provinsi
Sumatra, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur,
Provinsi Sunda Kecil, Provinsi Maluku, Provinsi Sulawesi, dan Provinsi Kalimantan.

Dan pada sidang ketiga PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dihasilkan keputusan sebagai berikut.
1. Pembentukan Komite Nasional Indonesia di seluruh daerah Indonesia. Fungsi KNI adalah sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang berpusat di Jakarta.

2. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertugas menjaga keamanan dan Seinendan, Keibodan dan PETA. Tanggal 5 Oktober 1945 BKR diubah menjadi TKR. Dan TKR menjadi TRI dan sekarang menjadi TNI. Maka pada setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari ABRI.

3. Pembentukan Partai Nasional Indonesia sebagai partai pemersatu bangsa.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Seperti pidato Bung Karno yang dikenal dengan Jas Merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah).

Ada tiga hal warisan dari peristiwa proklamasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta dijadikan Gedung Proklamasi dan Jalan Proklamasi.
2. Bendera pusaka yang dijahit oleh Ibu Fatmawati.
3. Naskah Teks Proklamasi.

C. Tokoh-Tokoh Kemerdekaan Indonesia
1. Budi Utomo 20 Mei 1908, Organisasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para pelajar STOVIA.
2. Serikat Dagang Islam (SDI),
3. Muhammadiyah,
4. Indische Partij, dan lain-lain.

1. Ir. Soekarno
Soekarno lahir di Surabaya, 1 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ibunya Ida Nyoman Rai. Jenjang pendidikannya dimulai dari Indische School (IS) di Tulungagung, Jawa Timur. Kemudian melanjutkan ke Europesche Legere School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur, menjadi Hogere Burger School (HBS) Surabaya dan Technische Hogere School (THS) sekarang menjadi ITB di Bandung, Jawa Barat. Soekarno meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Soekarno terpilih menjadi ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan di Bandung tanggal 4 Juli 1927. Tujuan pendirian PNI adalah untuk mencapai kemerdekaan Indonesia melalui hasil usaha sendiri. Karena kritikannya yang tajam terhadap pemerintahan Belanda, kemudian dia ditangkap pada akhir Desember 1929 dan di penjara di Sukamiskin, Bandung hingga 31 Desember 1931.

Setelah bebas, kemudian Soekarno bergabung dengan partai pecahan PNI,
yaitu Partindo (Partai Indonesia). Karena kembali aktif dalam kegiatan politik maka
polisi Hindia Belanda menangkap beliau kembali. Ia dibuang di beberapa daerah
seperti Ende, Flores (NTT) pada tahun 1934, Bengkulu pada awal 1938, dan Padang
(Sumatra Barat) pada tahun 1942.

Setelah Jepang menduduki Indonesia, Soekarno dijadikan sebagai ketua
Poetra (Poesat Tenaga Rakyat), Penasihat Java Hokokai, anggota BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ), dan PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ).

Pada tanggal 18 Agustus 1945 Soekarno dipilih menjadi presiden Republik
Indonesia yang pertama. Karena jasa-jasanya, sejak tahun 1986 Soekarno
memperoleh pemberian gelar Pahlawan Proklamator Kemerdekaan Indonesia.

2. Drs. Moh. Hatta
Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus
1902. Beliau menyelesaikan pendidikan dasar di Bukittinggi, sekolah menengah
di Padang dan sekolah ekonomi di Jakarta. Ketika masih di Sumatra, ia sudah
aktif dalam organisasi Jong Sumatra.

Dia mendirikan Perhimpunan Indonesia (PI) dan Muhammad Hatta sebagai ketua.  Pada tahun 1921 Hatta melanjutkan pendidikannya di Handels Hogere School (HHS) Belanda dengan mengambil jurusan ekonomi perdagangan. Hatta memperoleh gelar dokterandus (Drs) bidang ekonomi di HHS Belanda pada tahun 1980.

Karena siasat politiknya, pada tanggal 25 juni 1927 Hatta ditangkap dan ditahan hingga 22 Maret 1928. Setelah terbukti tidak bersalah oleh pengadilan di Den Haag Belanda, ia dibebaskan.
Kemudian Hatta kembali ke Indonesia dan memimpin PNI Baru, yaitu kelanjutan dari Partai Nasional Indonesia (PNI).
Pemerintah kolonial Hindia Belanda menangkap Hatta pada 25 Februari 1934 akibat kegiatannya dalam PNI-Baru.

Pada awal Januari 1935, Hatta diungsikan ke Boven Digul, daerah pedalaman
Irian Jaya. Karena kecaman dari berbagai pihak, pemerintah kolonial
memindahkan Hatta dari Boven Digul ke Banda Neire di Pulau Banda. Menjelang
serangan militer oleh pasukan Jepang (1942) Hatta dipindahkan ke Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Mohammad Hatta duduk
sebagai wakil ketua. Pada tanggal 16 Agustus 1945, bersama-sama dengan Soekorno
dan tokoh-tokoh lainnya, Hatta merumuskan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, beliau mendampingi Soekarno membaca
teks proklamasi kemerdekaan di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta dipilih sebagai wakil presiden Republik Indonesia yang pertama.  Mohammad Hatta menggundurkan diri sebagai wakil presiden RI pada tanggal 1 Desember 1956 karena tidak sejalan dengan pemikiran politik Presiden Soekarno yang ketika itu ingin menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin.

Beliau juga pernah menjadi delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag Belanda.
Mohammad Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Beliau meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di Pemakaman Umum Tanah Kusir Jakarta.

3. Tokoh Kemerdekaan Indonesia yang Lain
Di samping Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta masih banyak tokoh lain yang berjasa besar terhadap terwujudnya kemerdekaan bangsa Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1. Ahmad Soebarjo.
2. Ibu Fatmawati Soekarno.
3. Sukarni.
4. Sayuti Melik.
5. Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat.
6. Sutan Syahrir.

D. Menghargai Jasa-Jasa Pahlawan
Kemerdekaan yang dinikmati sekarang, bukan pemberian dari Jepang atau pemerintah Belanda. Kemerdekaan ini adalah hasil perjuangan Bangsa Indonesia sendiri. Dalam perjuangan mencapai Indonesia merdeka, para pahlawan mengorbankan harta, benda, dan nyawa. Tidak terhitung jumlah putra bangsa  yang gugur di seluruh Nusantara. Mereka rela mempertahankan jiwa raga demi membela tanah air Indonesia.

Beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, di antaranya sebagai berikut:
1. Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara mengheningkan cipta yang tujuannya untuk mengenang jasa para pahlawan.
2. Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
3. Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun Indonesia supaya lebih maju
5. Belajar ang rajin agar menjadi orang yang pandai dan berguna bagi nusa bangsa dan agama.


Sumber https://www.anekapendidikan.com/

0 Response to "Jasmerah! Detik Detik Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel