Manusia Bukanlah Wayang

Manusia Bukanlah Wayang
Semua yang terjadi pada manusia. Semua yang terjadi di dunia ini sudah ditakdirkan dan ditetapkan oleh Allah SWT. Manusia diciptakan oleh Allah sebenarnya hanya untuk beribadah kepada-Nya, berdzikir dan mengingat-Nya. Tapi karena kesombongan manusia terkadang manusia lupa bahwa sebenarnya dirinya sangat lemah dan tak berdaya. Tanpa pertolongan Allah manusia tidak akan bisa berbuat apa-apa.
 Semua yang terjadi di dunia ini sudah ditakdirkan dan ditetapkan oleh Allah SWT Manusia Bukanlah Wayang

Dalam artikel ini saya berusaha untuk merenung sebenarnya ketetapan (qada dan qadar) apa yang telah Allah tentukan pada hamba yang lemah ini. Mengembalikan apa yang telah terjadi pada diri saya kepada Allah SWT, yang Maha Mengetahui apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi di alam (dunia, diri saya, dan semua yang ada di dunia ini).

Baiklah kita coba bahas satu persatu.
1. Qada
Qada adalah keputusan atau ketetapkan terhadap suatu ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Allah Swt. bagi makhluk-Nya. Qada dan qadar tidak
dapat diubah dan tidak dapat ditunda atau dimundurkan. Dalam Q.S. Al-Hadid/57:22 Allah Swt. menjelaskan berikut ini.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (٢٢)
Artinya: “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfµz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Q.S. al-Hadid/57:22)

Jadi, bencana apa pun yang terjadi di atas bumi ini tidak ada yang tahu.
Begitu juga kita tidak tahu kapan meninggal dunia atau kapan dunia ini kiamat.
c. Contoh Qada merupakan sesuatu kejadian yang tidak dapat diubah atau tidak dapat ditunda walaupun sedetik. Contoh-contoh qada antara lain:
a. Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.
b. Kelahiran manusia
c. Kematian pasti datang pada makhluk
d. Bumi serta planet-planet lainnya berputar sesuai porosnya.

2. Qadar
Qadar atau takdir adalah: segala ketentuan Allah Swt, yang telah berlaku terhadap semua makhluk-Nya. Namun qadar dapat diubah dengan usaha manusia atau ikhtiar.

Ikhtiar artinya: usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. Sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi pasti ada sebabnya. Kita bekerja keras sehingga berhasil dan sukses. Keberhasilan usaha tergantung dari gigih atau tidaknya usaha kita. Untuk mencapai keberhasilan diperlukan kerja keras, berusaha sekuat tenaga dan kehati-hatian. Buktinya, Allah Swt. memberikan modal kecerdasan kepada kita, hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan diri sendiri dan bermanfaat untuk orang lain serta makhlik lain.

Kebodohan bukanlah sebuah takdir tapi merupakan tantangan bagi manusia untuk berusaha menggunakan akalnya. Kesuksesan tidak datang sendiri, tapi kita harus berusaha untuk menjemputnya dengan usaha yang sungguh-sungguhnya serta jangan lupa berdoa dan mohon keridhaan-Nya,  Artinya, kita ingin menjadi anak pintar harus ikhtiar atau belajar dengan giat. 
Seperti frman Allah Swt. di dalam Q.S. ar-Ra’d/13:11 berikut.
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia".

Setiap manusia wajib berusaha agar dapat mengubah nasibnya. Kita tidak boleh menyerah pada kesulitankesulitan sebelum berusaha. Kita diwajibkan berusaha. Segala sesuatu yang kita peroleh tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus diusahakan.

Berikut contoh-contoh qadar antara lain:
1) Seseorang pintar, karena belajar dan berdoa.
2) Seseorang juara, karena rajin belajar, berlatih, berdoa.
3) Seseorang yang banyak teman karena ramah dan suka menyapa kepada siapa saja.
4) Seseorang yang pandai membaca Al-Qur'an dan menjadi qari/qariah terbaik sampai ke tingkat nasional, karena rajin berlatih dan berdoa.

3. Hikmah Beriman kepada Qadar
Dengan beriman pada qadar Allah, anda bertambah yakin tentang ketetapan dan karunia  serta nikmat yang diberikan Allah SWT pada kita, sehingga kita tidak mudah menyalahkan orang lain apalagi menyalahkan Allah SWT, Na'udzubillahi min dzalik.

Ada beberapa hikmah beriman pada qadar Allah  sebagai berikut:
1) Menyadari bahwa semua cita-cita yang diinginkan harus diusahakan dan kerja keras.
2) Memiliki rasa percaya diri dalam menjalani hidup yang penuh dengan cobaan, tantangan dan rintangan.
3) Rajin dan disiplin dalam belajar, berusaha sekuat tenaga.
4) Menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah dengan berdoa mohon keridhaan-Nya.

Maka kesimpulannya, bahwa manusia bukanlah wayang yang menurut pada dalangnya. Manusia bukanlah wayang yang tunduk dan patuh pada dalangnya. Manusia adalah hidup tidak seperti wayang (mati). Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan dengan sebaik-baik bentuk dan rupa serta dilengkapi dengan akal pikiran. Karena itu manusia wajib dan harus berusaha. Manusia mempunyai akal pikiran maka gunakanlah sebaik mungkin jangan seperti wayang. Kewajiban manusia adalah berusaha dan berdoa untuk mencapai kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akherat.
Sumber https://www.anekapendidikan.com/

0 Response to "Manusia Bukanlah Wayang"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel