Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat Menurut Al-quran Hadist dan Kisah Orang Terdahulu

akan membahas tentang Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat. Shalat adalah kewajiban bagi umat Islam yang harus di lakukan sebanyak 5 kali dalam satu hari. Kata " Shalat " dalam Al- Quran ditemukan sebanyak 79 kali ( baik dalam muqaddimah , ayat - ayat Al-Quran dan catatan kaki Al Quran );

akan  merangkum menjadi satu dan terbentuklah Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat, selamat membaca



Al Baqarah 
Artinya:

  • (3).  (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
  • (43) “Dan dirikanlah shalat tunaikan zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ “
  • (45) “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´,
  • (83) “Dan (ingatlah) tatkala Kami membuat janji dengan Bani Israil, supaya jangan mereka menyembah melainkan kepada Allah, dan terhadap kedua ibu bapak hendaklah berbuat baik, dan (juga) kepada keluarga yang hampir, dan anak-anak yatim dan orang orang miskin , dan hendaklah mengucapkan perkataan yang baik kepada manusia, dan dirikanlah Shalat dan keluarkanlah zakat. Kemudian , berpaling kamu , kecuali sedikit, padahal kamu tidak memperdulikan.”
  • (110)  “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.”
  • (153) “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat, sesung-guhnya Allah adalah beserta orang – orang yang sabar.”
  • (177)  “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan Shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
  • (238) “Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.”
  • (239) “Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah shalatlah, sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
  • (277) “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


An-Nisa
Artinya :

  • (103) “Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
  • (142) “Sungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
  • (162) “Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar.


Al-Maidah
Artinya:

  • (6) “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
  • (12) “Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
  • (55) “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).”


Al-A’raf
Artinya:

  • (170)”Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan”.
  • (3) “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.


At-Tawbah
Artinya:

  • (18) “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetkap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.
  • (71) “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Ar-Rad
Artinya:

  • (22) “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang- terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)”


Ibrahim
Artinya:

  • “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: `Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan”.


Al-Hijr
Artinya:

  • (98) “Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat)”,


Al-Isra’
Artinya:

  • (78) “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”


Maryam
Artinya:


  • (31) “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup”
  • (59) “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”


Taha
Artinya:

  • (14) “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlahAku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”
  • (132) “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa”.


Al-Ankabut
Artinya:


  • (54) “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu,yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.


Ar-rum
Artinya:

  • (31) “dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah”.


Luqman
Artinya:

  • (4) “(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat”


Source Image : Fb.com


  1. Shalat Berjamaah salat bersama-sama dengan mengikuti imam;
  2. Shalat Duha salat sunah pada pagi hari (kira-kira pukul 09.00) sebanyak 2—8 rakaat;
  3. Shalat Gaib salat jenazah yang dilakukan untuk orang muslim yang meninggal yang mayatnya tidak berada di tempat;
  4. Shalat Hajat salat sunah, sedikitnya dua rakaat, yang dilakukan pada siang atau malam hari untuk memohon suatu hajat yang khusus kpada Allah agar Allah mengabulkannya;
  5. Shalat Id salat sunah dua rakaat yang dikerjakan pada Idulfitri (1 Syawal) dan Iduladha (10 Zulhijah);
  6. Shalat Idain salat dua hari raya, yaitu Idulfitri dan Iduladha;
  7. Shalat Idul adha salat sunah dua rakaat yang dikerjakan pada Iduladha tanggal 10 Zulhijah;
  8. Shalat Idulfitri salat sunah dua rakaat yang dikerjakan pada Idulfitri tanggal 1 Syawal;
  9. Shalat Istikharah salat sunah dua rakaat pada malam hari untuk meminta petunjuk yang paling baik dari beberapa pilihan;
  10. Shalat Istiska salat sunah dua rakaat pada siang hari untuk meminta hujan yang dilakukan di lapangan, sebelumnya didahului dengan khotbah;salat berjamaah;
  11. Shalat Jamak salat yang dilaksanakan dengan mengumpulkan dua salat wajib dalam satu waktu, seperti salat Zuhur dengan Asar dan salat Magrib dengan salat Isya (khusus dalam perjalanan);
  12. Shalat Jenazah salat untuk orang muslim yang meninggal, dilakukan dengan empat takbir, hukumnya fardu kifayah;
  13. Shalat Jumat salat berjamaah dua rakaat pada hari Jumat didahului dengan khotbah, hukumnya wajib bagi laki-laki, waktunya sama dengan salat Zuhur;
  14. Shalat Khauf salat dalam peperangan;
  15. Shalat Khusuf salat sunah karena terjadinya gerhana bulan;
  16. Shalat Kusuf salat sunah karena terjadinya gerhana matahari;
  17. Shalat lima waktu salat wajib;
  18. Shalat Loha salat Duha;
  19. Shalat Maktubah salat yang diwajibkan lima kali sehari semalam; salat lima waktu;
  20. Shalat Marid salat yang dikerjakan oleh orang sakit;
  21. Shalat Mayat salat Jenazah;
  22. Shalat Musafir salat sunah dua rakaat yang dikerjakan ketika akan bepergian atau pulang dari bepergian;
  23. Shalat Nafilah salat sunah;
  24. Shalat Qasar salat yang dilaksanakan dengan memendekkan jumlah rakaat, yaitu empat rakaat menjadi dua rakaat (khusus dalam perjalanan);
  25. Shalat rawatib salat sunah yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat wajib;
  26. Shalat Safar salat dalam perjalanan jauh (yang bukan dengan tujuan maksiat) dapat berupa salat jamak, salat qasar, atau gabungan kedua-duanya;
  27. Shalat Sunah salat yang tidak wajib dilakukan, tetapi mendapat pahala apabila dilakukan;
  28. Shalat Tahajud salat sunah, sedikitnya dua rakaat, dikerjakan sesudah bangun tidur pada separuh malam hingga menjelang subuh; qiamulail;
  29. Shalat Tahiyat Masjid salat sunah dua rakaat ketika masuk masjid untuk menghormati masjid sebagai tempat suci;
  30. Shalat Tarawih salat sunah yang dilakukan pada bulan Ramadan, yang waktunya sesudah salat isya hingga menjelang fajar, dapat dikerjakan sendiri, baik di rumah maupun di masjid, atau dengan berjamaah dan tanpa azan atau iqamat;
  31. Shalat Taubat salat sunah dua atau empat rakaat dengan memperbanyak istigfar karena ingin mohon ampun kpada Allah atas dosa;
  32. Shalat Witir salat sunah yang jumlah rakaatnya ganjil, seperti 1, 3, 5 (dst) rakaat, dilakukan sesudah Isya sampai terbit fajar (lazim dilakukan setelah salat Tarawih);
  33. Shalat Wajib salat fardu yang dilaksanakan lima waktu dalam sehari semalam, yaitu Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya;
  34. Shalat Wusta salat Asar;

( sumber : http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ )

Itu adalah penjelasan singkat dari kata " salat " dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang artinya serupa dengan kata " Shalat " dalam Al Quran. Tetapi bukan itu yang kami ingin bahas dalam artikel ini, tetapi bagaimana gerakan salat / Shalat tercipta. Dari mana gerakan shalat / salat tercipta ? kami akan mengupas gerakan shalat / salat menurut Al Qur'an maupun hadish

Source Image : http://aleichem.blogspot.co.id/

 Seperti yang ditulis dalam sebuah Hadish :

Dari Abu Mas’ud r.a. katanya : Rasulullah Saw bersabda :" turun Jibril, lalu dia menjadi imam bagiku Dan aku sholat bersamanya, kemudian aku sholat bersamanya, lalu aku sholat bersamanya dan aku sholat bersamanya dan aku sholat bersamanya Nabi menghitung dengan lima anak jarinya – Hadis Riwayat Muslim[9]

Nabi itu mengajarkan, “Beribadahlah kepada Allah semata dan jangan menyekutukannya dengan sesuatu apapun, tinggalkan apa yang menjadi ajaran nenek moyang kalian. Dia memerintahkan kami untuk shalat, zakat, bersikap jujur, menjaga kehormatan, dan menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari 7 dan Muslim 1773)

Banyak Berpendapat Bahwa shalat dilakukan oleh Nabi-nabi terdahulu seperti :

  1. Shalat subuh dilakukan pertama kali oleh Nabi Adam ; 
  2. Shalat dzuhur dilakukan pertama kali oleh Nabi Ibrahim ; 
  3. Shalat Ashar dilakukan pertama kali oleh Nabi Yunus ; 
  4. Shalat Magrib pertama kali dilakukan oleh Nabi Isa; 
  5. Shalat Isya dilakukan oleh Nabi Musa. 

Ini merupakan makna dari gerakan shalat yang di ambil dari hakikatislam.com

Niyyah (Niat Sholat):
Niat adalah keputusan hati, pernyataan dari alasan-alasan di balik perbuatan. Ia artinya berniat untuk mengatakan “ya’ kepada Allah (swt) dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya.

Takbir Iftitah (Takbir Pembukaan)
Dengan mengucapkan Allahu Akbar, kita melemparkan seluruh urusan duniawi di belakang kita dengan tangan kita dan memohon perlindungan dalam kasih sayang Allah (swt). Ia untuk menegaskan bahwa  Allah Maha Besar dengan mengucapkan takbir (Allahu Akbar).

Qiyam (berdiri):
Dengan prinsip ini di dalam sholat, manusia merepresentasikan para malaikat dan pepohonan yang senantiasa berdiri dan memuji Allah (swt). Qiyam adalah berdirinya manusia di hadapan Zat (swt) Yang Maha Kekal dengan raga dan hatinya.Kepala yang tertunduk saat qiyam mencerminkan ketiadaan kesombongan dan kerendahan hati.

Qira’at (Bacaan):
Qira’at adalah untuk mensyukuri kesempurnaan Allah yang tanpa cacat, keindahan yang tidak dapat diserupai, dan kasih sayang Allah yang tiada batas dengan mengucapkan Alhamdulillah.Juga, Qira’at menunjukkan bahwa segala perbuatan dapat terwujud dengan pertolongan Allah dan pujian hanya bagi Dia.Untuk terhubung dengan Zat Yang Maha Kekal(swt) dengan mengucapkan
(“Ya Tuhan Hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan). (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in).

Ruku’
Dalam posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah Allah dalam posisi ini secara konsisten  dan hewan-hewan yang selalu berdiri dalam ruku’nya di atas empat kaki mereka. Ruku’ artinya mengagungkan Kebesaran Sang Pencipta beserta seluruh alam semesta  yang melihat kelemahan dan kemiskinan manusia dengan melafazkan “subhana robbial azim”… untuk berusaha menanamkan akarnya di dalam hati kita dan untuk mengangkat kepala kita dari ruku’ dengan harapan memperoleh rahmat Allah dengan cara mengulang-ulang kebesaran Allah (swt).

Sujud:
Dengan posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang secara terus menerus bersujud dan binatang melata yang nampaknya hampir selalu bersujud seumur hidupnya.Sujud adalah meninggalkan segala sesuatu selain dari pada Allah (swt) dengan mengucapkan “subhanarobial a’la” dengan kerendahan hati kepada Keindhan Allah, asma  Allah dan segala sifat-Nya.” Seorang hamba menjadi paling dekat dengan Tuhannya ketika bersujud. Maka, perbanyaklah doa dalam sujud” (Muslim).

Qa’da (duduk):
Dengan posisi ini manusia mewakili ibadahnya para malaikat yang menyembah-Nya sambil duduk dan juga gunung-gunung, bebatuan juga Nampak dalam bentuk yang sedang duduk. Manusia menegaskan bahwa segala sesuatu yang dia miliki sebenarnya adalah milik Allah dengan mengucapkan tahiyyat. Dia memperbarui imannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ( Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya). Di dalam sholat- semacam Mi’raj bagi orang beriman- tasyahud adalah mengingat percakapan antara  Nabi Muhammad (saw) dengan Allah (swt)  pada saat Mi’raj

Sumber
http://kkbi.com
https://alyailmira.wordpress.com/2013/09/13/ayat-ayat-yang-menyerukan-shalat-dalam-al-quran/

0 Response to "Rahasia Besar Dibalik Gerakan Shalat Menurut Al-quran Hadist dan Kisah Orang Terdahulu"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel