Jangan Terlalu Senang Dengan Ulang Tahun
Jangan Terlalu Senang Dengan Ulang Tahun
Ulang tahun dianggap oleh sebagian banyak orang sebagai suatu moment yang sangat berarti dalam hidupnya. Orangtua yang mempunyai anak, Mereka merayakan ulang tahun kelahiran anaknya dengan meriah.anak-anak zaman sekarang sudah mulai belajar memberi kado terhadap teman mereka yang sedang ulang tahun, dengan harapan kalau dirinya ulang tahun maka akan mendapat hadiah atau kado dari teman-temannya juga.
Dengan bertambahnya usia secara kuantitas jelas bahwa kualitas kondisi fisikpun semakin menurun, kekuatan semakin lemah, tingkat penurunan kualitas fisik ada yang langsung drop and down, namun ada pikiran seseorang terkadang tetap, sehingga mereka terkadang tidak sadar kalau umur mereka sudah tua tapi kemauan, keinginan mereka seperti anak muda. Seperti pepatah yang mengatakan "Tua-Tua Keladi" Semakin tua semakin menjaadi. Hal ini berkait erat dengan penyikapan hidup dan manajemennya atau bahasa simplenya gaya hidup dan kesadaran hidup seseorang. Begitulah kehidupan dan prosesnya.
Mereka benar -benar lupa bahwa, sebenarnya manusia yang diberi kesepatan hidup sampai tua, harusnya mereka sadar dan lebih bersyukur dan memperbanyak ibadah untuk bekalnya nanti di akherat.
Budaya ulang tahun sebenarnya bukanlah budaya umat islam, ulang tahun diawalimoleh orang orang Eropa, yang notabennya adalah non Muslim, tapi sekarang umat islam malah sangat bersemangat merayakan ulang tahun baik bagi dirinya maupun anak-anaknya. Mereka yang merayakan ulang tahun kebanyakan tidak sadar kalau sebenarnya dengan berulang tahun berarti jatah umur mereka untuk hidup di dunia ini telah berkurang.
Dengan bernyanyi-nyanyi, berjoged ria mereka terkadang lupa akan akherat, Mereka lupa sebenarnya hidup di dunia ini hanyalah "Mampir Ngombe" istilah jawanya, artinya kita hidup hanya sementara, singgah di suatu tempat untuk beristirahat sebentar dan minum secukupnya untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan akhir yaitu akherat.
Sadarlah wahai kaum muslimin bahwa bernyanyi-nyanyi, berjoget adalah budaya dan kebiasaan orang Yahudi, Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من تشبه بقوم فهو منهم
Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka termasuk mereka (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
janganlah kita orang Muslim meniru-niru budaya Mereka.karena dalam hadits sudah disampaikan bahwa " Apabila kita meniru-niru apa yang Mereka (orang Yahudi ) lakukan, maka kita besok di akherat akan dikumpulkan bersama Mereka, Na'udzubillah.
seringkali acara ulang tahun disertai dengan banyak kemaksiatan. Seperti minuman keras, pesta musik, joget, dansa, campur baur laki-laki dan wanita. Bahkan banyak yang sampai meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya. Seringkali juga pesta-pesta itu sampai melupakan niat utama, tergantikan dengan semangat ingin pamer dan menonjolkan kekayaan. Sehingga menimbulkan sifat riya’ dan sum’ah pada penyelenggaranya. Dari situ jelas terlihat bahwa madlorotnya lebih banyak daripada manfaatnya.
Marilah sekarang kita coba merenung dan berfikir untuk memaknai ulang tahun. Setidaknya ada dua poin penting dalam memaknai ulang tahun yaitu ; zikir sdan syukur.
1. Dzikir
Zikir berarti, mengingat dengan hati dan pikiran tentang suatu yang terlupakan atau luput dari ingatan kita.
Dzikir juga berarti, memantapkan ingatan yang salah satu caranya yaitu menyebut-nyebut dengan lesan dan terasa sampai hati serta merenungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Al-Qur’an dan Hadits sangat menganjurkan juga mengisyaratkan betapa mulia ibadah dzikir. Allah SWT memerintah Kaum Muslimin untuk banyak berdzikir, tanpa dibatasi jumlahnya.
“Wahai orang-orang yang beriman banyak-banyaklah berdzikir kepada Allah. (Al-Ahzab: 41).
Dzikir dari sisi waktu pelaksanaannya terbagi menjadi dua;
- Pertama dzikir muqayyad (terikat/tertentu), Dzikir muqayyad (terikat/tertentu) dilakukan dengan jumlah yang ditentukan oleh nash hadits. Sebagaimana dzikir setelah shalat lima waktu dengan membaca subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, masing-masing tiga puluh tiga kali, maka seluruhnya berjumlah seratus,ataupun jumlah lainnya dan disebutkan dalam riwayat lain dengan jumlah yang berbeda.
- Kedua dzikir muthlak (bebas). Zikir disetiap kesempatan, setiap waktu, setiap tempat selalu mengingat Allah, sehingga dalam berbuat sesuatu kita bisa mengontrol dan berusaha selalu di jalan-Nya.
2. Syukur
Syukur secara harfiah berarti, pujian atas kebaikan serta terpenuhinya sesuatu yang kita inginkan.
Syukur secara maknawiyah berarti, Memberikan pujian atas kebaikan yang telah Allah berikan pada manusia. Dengan syukur kita mengkonkretkan secara lisan dan batin atas karunia, nikmat, kebaikan, kesempatan, rizqi, kesehatan yang telah kita terima dari Allah.
Bersyukur dengan semua pemberian Allah, Bersyukur tidak mudah untuk dilakukan, karena penilaian yang bisa diberikan bukan dari perbuatan dan perkataan kita saja, tapi Tuhan bisa melihat dalam hati dan ketulusan Kita yang sesungguhnya. Segala kesenangan dan cobaan hidup yang terus mengguncang keadaan kita, jangan sampai membuat kita tidak bisa memberikan rasa syukur yang sepenuhnya. Karena kesenangan dan cobaan adalah bukti kalau Allah selalu memperhatikan kita dan menilai kita dalam mensikapi dan menerima pemberian-Nya.
Janganlah terlalu senang dengan datangnya ulang tahun, karena dbalik ulang tahun sebenarnya adalah, peringatan bahwa masa hidup kita telah berkurang. Kita tidak tahu kapan Malaikat Maut mendatangi Kita dan akan mengambil nyawa kita dari tubuh kita, nanti, besok, lusa, minggu ini, bulan ini, tahun ini atau tahun depan Kita tidak ada yang tahu. Karenanya bersiaplah setiap saat. Sumber https://www.anekapendidikan.com/
Ulang tahun dianggap oleh sebagian banyak orang sebagai suatu moment yang sangat berarti dalam hidupnya. Orangtua yang mempunyai anak, Mereka merayakan ulang tahun kelahiran anaknya dengan meriah.anak-anak zaman sekarang sudah mulai belajar memberi kado terhadap teman mereka yang sedang ulang tahun, dengan harapan kalau dirinya ulang tahun maka akan mendapat hadiah atau kado dari teman-temannya juga.
Dengan bertambahnya usia secara kuantitas jelas bahwa kualitas kondisi fisikpun semakin menurun, kekuatan semakin lemah, tingkat penurunan kualitas fisik ada yang langsung drop and down, namun ada pikiran seseorang terkadang tetap, sehingga mereka terkadang tidak sadar kalau umur mereka sudah tua tapi kemauan, keinginan mereka seperti anak muda. Seperti pepatah yang mengatakan "Tua-Tua Keladi" Semakin tua semakin menjaadi. Hal ini berkait erat dengan penyikapan hidup dan manajemennya atau bahasa simplenya gaya hidup dan kesadaran hidup seseorang. Begitulah kehidupan dan prosesnya.
Mereka benar -benar lupa bahwa, sebenarnya manusia yang diberi kesepatan hidup sampai tua, harusnya mereka sadar dan lebih bersyukur dan memperbanyak ibadah untuk bekalnya nanti di akherat.
Budaya ulang tahun sebenarnya bukanlah budaya umat islam, ulang tahun diawalimoleh orang orang Eropa, yang notabennya adalah non Muslim, tapi sekarang umat islam malah sangat bersemangat merayakan ulang tahun baik bagi dirinya maupun anak-anaknya. Mereka yang merayakan ulang tahun kebanyakan tidak sadar kalau sebenarnya dengan berulang tahun berarti jatah umur mereka untuk hidup di dunia ini telah berkurang.
Dengan bernyanyi-nyanyi, berjoged ria mereka terkadang lupa akan akherat, Mereka lupa sebenarnya hidup di dunia ini hanyalah "Mampir Ngombe" istilah jawanya, artinya kita hidup hanya sementara, singgah di suatu tempat untuk beristirahat sebentar dan minum secukupnya untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan akhir yaitu akherat.
Sadarlah wahai kaum muslimin bahwa bernyanyi-nyanyi, berjoget adalah budaya dan kebiasaan orang Yahudi, Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
من تشبه بقوم فهو منهم
Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka termasuk mereka (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
janganlah kita orang Muslim meniru-niru budaya Mereka.karena dalam hadits sudah disampaikan bahwa " Apabila kita meniru-niru apa yang Mereka (orang Yahudi ) lakukan, maka kita besok di akherat akan dikumpulkan bersama Mereka, Na'udzubillah.
seringkali acara ulang tahun disertai dengan banyak kemaksiatan. Seperti minuman keras, pesta musik, joget, dansa, campur baur laki-laki dan wanita. Bahkan banyak yang sampai meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya. Seringkali juga pesta-pesta itu sampai melupakan niat utama, tergantikan dengan semangat ingin pamer dan menonjolkan kekayaan. Sehingga menimbulkan sifat riya’ dan sum’ah pada penyelenggaranya. Dari situ jelas terlihat bahwa madlorotnya lebih banyak daripada manfaatnya.
Marilah sekarang kita coba merenung dan berfikir untuk memaknai ulang tahun. Setidaknya ada dua poin penting dalam memaknai ulang tahun yaitu ; zikir sdan syukur.
1. Dzikir
Zikir berarti, mengingat dengan hati dan pikiran tentang suatu yang terlupakan atau luput dari ingatan kita.
Dzikir juga berarti, memantapkan ingatan yang salah satu caranya yaitu menyebut-nyebut dengan lesan dan terasa sampai hati serta merenungkan dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Al-Qur’an dan Hadits sangat menganjurkan juga mengisyaratkan betapa mulia ibadah dzikir. Allah SWT memerintah Kaum Muslimin untuk banyak berdzikir, tanpa dibatasi jumlahnya.
“Wahai orang-orang yang beriman banyak-banyaklah berdzikir kepada Allah. (Al-Ahzab: 41).
Dzikir dari sisi waktu pelaksanaannya terbagi menjadi dua;
- Pertama dzikir muqayyad (terikat/tertentu), Dzikir muqayyad (terikat/tertentu) dilakukan dengan jumlah yang ditentukan oleh nash hadits. Sebagaimana dzikir setelah shalat lima waktu dengan membaca subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, masing-masing tiga puluh tiga kali, maka seluruhnya berjumlah seratus,ataupun jumlah lainnya dan disebutkan dalam riwayat lain dengan jumlah yang berbeda.
- Kedua dzikir muthlak (bebas). Zikir disetiap kesempatan, setiap waktu, setiap tempat selalu mengingat Allah, sehingga dalam berbuat sesuatu kita bisa mengontrol dan berusaha selalu di jalan-Nya.
2. Syukur
Syukur secara harfiah berarti, pujian atas kebaikan serta terpenuhinya sesuatu yang kita inginkan.
Syukur secara maknawiyah berarti, Memberikan pujian atas kebaikan yang telah Allah berikan pada manusia. Dengan syukur kita mengkonkretkan secara lisan dan batin atas karunia, nikmat, kebaikan, kesempatan, rizqi, kesehatan yang telah kita terima dari Allah.
Bersyukur dengan semua pemberian Allah, Bersyukur tidak mudah untuk dilakukan, karena penilaian yang bisa diberikan bukan dari perbuatan dan perkataan kita saja, tapi Tuhan bisa melihat dalam hati dan ketulusan Kita yang sesungguhnya. Segala kesenangan dan cobaan hidup yang terus mengguncang keadaan kita, jangan sampai membuat kita tidak bisa memberikan rasa syukur yang sepenuhnya. Karena kesenangan dan cobaan adalah bukti kalau Allah selalu memperhatikan kita dan menilai kita dalam mensikapi dan menerima pemberian-Nya.
Janganlah terlalu senang dengan datangnya ulang tahun, karena dbalik ulang tahun sebenarnya adalah, peringatan bahwa masa hidup kita telah berkurang. Kita tidak tahu kapan Malaikat Maut mendatangi Kita dan akan mengambil nyawa kita dari tubuh kita, nanti, besok, lusa, minggu ini, bulan ini, tahun ini atau tahun depan Kita tidak ada yang tahu. Karenanya bersiaplah setiap saat. Sumber https://www.anekapendidikan.com/
0 Response to "Jangan Terlalu Senang Dengan Ulang Tahun"
Post a Comment